Depresi dan Kesehatan Mental dalam Pandangan Islam

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia pasti pernah mengalami kekecewaan terhadap kenyataan dalam hidupnya. Depresi merupakan salah satu dampak ketidakmampuan seorang individu untuk mengatasi masalah yang tak terduga dalam hidupnya dalam jangka waktu lama. Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai perasaan sedih, muram, hingga hilangnya semangat hidup pada dirinya. Dampak depresi dapat berakibat fatal bagi kehidupan seseorang. Setiap manusia dapat mengalami depresi sewaktu-waktu tanpa memandang status ekonomi, sosial, jabatan, maupun usia.

Setyonegoro mengatakan bahwa hampir setiap orang pernah mengalami depresi pada tingkat tertentu. Seseorang yang mengalami depresi cenderung terlihat pemalas dan sombong serta enggan berbaur dengan orang lain. Padahal hal tersebut terjadi karena mereka kehabisan energi berperang dengan pikirannya sendiri. Umumnya penyebab depresi terjadi karena dua faktor.

Pertama, faktor internal yang terjadi akibat adanya gangguan hormonal. Kedua, faktor eksternal, berupa keadaan lingkungan yang berhubungan dengan individu tersebut. Dampak depresi tidak patut dianggap remeh, karena penyakit depresi sangat mengganggu mental dan kehidupan seseorang. Hilangnya keseimbangan jiwa seseorang, dihantui dengan kecemasan, dilanda kesedihan terus menerus, gelisah hingga melakukan tindakan pembunuhan atau bunuh diri dapat terjadi pada seseorang yang menderita depresi.

Misalnya, kasus bunuh diri yang terjadi di kabupaten Bantul, Yogyakarta menjadi perhatian yang serius mengenai kasus pembunuhan. Polres Bantul menyatakan bahwa terjadi setidaknya 25 kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul pada tahun 2024 ini. Pada hari Kamis 5 Desember 2024, warga menemukan seorang pria meninggal akibat gantung diri. Diduga ia mengalami depresi akibat masalah ekonomi. Pihak polres Bantul menghimbau agar saling mengingatkan dan menolong keluarga atau saudara yang mengalami depresi. Pada 30 November 2024, terdapat kasus pembunuhan oleh anak berusia 14 tahun. Ia membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya akibat depresi. Ia mengaku dipaksa belajar terus menerus agar menjadi anak pintar dan masuk di sekolah negeri. Melihat dua peristiwa diatas mengajarkan kita untuk lebih bisa mengontrol diri menghindari depresi.

Agama Islam mengajarkan untuk memelihara kesehatan diri terutama kesehatan mental. Memelihara kesehatan mental dapat melalui dua cara, yaitu memelihara hati dan akal. Karena kedua hal tersebut sangat menentukan kesehatan jiwa manusia. Dalam kitab Shahih Bukhari Rasulullah saw. bersabda:

‌وَإِنَّ ‌فِي ‌الْجَسَدِ ‌مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya: “Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad juga baik. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati

Qalbu berperan penting untuk membentuk personaity manusia. Dalam kitab Ihya’ Ulumudin Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa agar mendahulukan kesucian batin dan menghindari sifat tercela. Karena sifat tercela seperti marah, iri, hasad, dan sombong dapat menghalangi kebaikan yang akan masuk kedalam hati. Imam Al-Ghazali mengumpamakan qalbu bagaikan pohon dan anggota tubuh yang lain sebagai rantingnya. Qalbu juga bagai raja, sedangkan anggota tubuh lain mengikutinya. Jika rajanya baik, maka rakyatnya akan baik. Jika rajanya rusak, maka rakyatnya ikut rusak.

Dalam mempelajari agama, ilmu psikologi berperan sebagai pengkaji makna dan penerapan isi Hadits Nabi. Berbekal ilmu psikologi, dapat memudahkan pemahaman Hadits. Dalam Hadits riwayat Abu Dawud Rasulullah saw. bersabda:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى

Artinya: “Jika Rasulullah saw. merasa gundah karena sebuah perkara, maka beliau mengerjakan shalat

Bedasarkan Hadits diatas, Rasulullah saw. mencontohkan umatnya ketika merasa galau dan cemas maka dianjurkan untuk mengerjakan salat. Dengan salat yang diniatkan semata-mata hanya karena Allah SWT. serta berserah diri kepada Allah, akan membuat hati kita menjadi tentram, damai, dan tenang. Menurut Anita Agustina terdapat beberapa aspek psikologi dalam ibadah salat.

Pertama, aspek meditasi, jika melaksanakan salat dengan khuyuk, ibadah salat memiliki efek meditasi yang dapat melancarkan peredaran darah, merelaksasi otot, serta menenangkan pikiran. Kedua,aspek pengakuan, dengan berdoa setelah salat seorang muslim bisa melepaskan beban pikirannya dengan cara curhat kepada Allah. Aspek ketiga adalah self hipnosis, yaitu seangkaian ucapan rahasia antara diri sendiri dengan tuhan. Seperti bacaan salat, doa-doa, pujian, maupun permohonan yang lain.

Selain salat, hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi depresi adalah dengan berdzikir dan membaca Al-Quran. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. Berikut:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.”

Baca juga: Ketika Mbah Dim Kaliwungu Tahu Akan Wafat Hari Jum’at

Menurut kaca mata psikologis, dzikir akan membuat seseorang merasa nyaman karena merasa dekat dengan Allah. Seseorang yang selalu mengingat Allah akan merasa lebih tenang. Sebaliknya, jika seseorang telah kehilangan imannya, ia akan mudah depresi dan terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Al-Quran merupakan kitab suci yang agung dan memiliki berbagai macam pengobatan, terutama pengobatan hati. Dengan membaca Al-Quran seseorang akan merasa jauh lebih tenang karena ayat-ayat Al-Quran mengandung as-syifa (pengobatan).

Faradelia Mahmudita, Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur.

Written By

More From Author

GP Ansor Subang Hadiri Upacara HAB Ke-79 Kementerian Agama

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Subang turut berpartisipasi dalam upacara peringatan Hari…

Gandeng KUA dan MUI, MWCNU Kecamatan Binong Gelar Bimtek Hisab Rukyat

MWCNU Kecamatan Binong bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) dan MUI setempat menggelar Bimbingan Teknis…

MWCNU Legonkulon Tutup Kegiatan Hari Santri dengan Tour Religi

Dalam rangka memperingati Hari Santri 2024, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Legonkulon Kabupaten…

You May Also Like

Ungkapan LBH GP Ansor Subang Atas Tragedi Kanjuruhan

Duka itu akan hilang dan tenggelam bak ditelan bumi. Namanya hilang dan akan dilupakan seiring…

Tradisi Haul Tidak Ada Dalilnya?

Peringatan Haul merupakan tradisi yang kerap dilaksanakan oleh ummat Islam di Indonesia pada umumnya, Khususnya…

Sunan Rumenggong Garut, Sosok yang Diduga sebagai Prabu Siliwangi dan Kakek Raden Fatah

Jejak Kerajaan Pajajaran dan Prabu Siliwangi sampai hari ini belum diketahui secara gamblang. Sebagian besar…