Subang, NU Subang Online
Konflik yang terjadi di Palestina membuat Presiden Joe Biden harus menerima berbagai pertanyaan dari sebagian orang di partainya sendiri, Demokrat tentang jumlah bantuan Amerika Serikat (AS) yang diberikan kepada Israel. Di antara mereka yang mengangkat masalah tersebut adalah Senator Bernie Sanders. Ia mengatakan AS harus lebih memperhatikan dengan seksama terhadap bantuan yang digelontorkan kepada Israel.

Berdasarkan laporan dari Congressional Research Service (CRS) sebagaimana dilansir BBC Indonesia, pada tahun 2019 dan 2020 AS memberikan bantuan uang kepada Israel sebesar US$3,8 miliar atau sekitar Rp55 triliun dan hampir seluruh bantuan yang disalurkan pada tahun 2020 adalah bantuan militer.

Dalam laporan CRS disebutkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen tahunan jangka panjang yang dibuat di masa pemerintahan Presiden Barack Obama pada tahun 2016 dan berlaku hingga tahun 2028.

Jumlah bantuan tersebut jauh lebih besar dibanding kesepakatan di bawah mantan Presiden George W Bush, saat itu total bantuan yang gelontorkan sebesar US$30 miliar selama satu dekade.

Selain itu, pada tahun 2020 lalu AS juga memberikan bantuan sebesar US$5 juta untuk penempatan migran di Israel. Negara itu menerapkan kebijakan yang telah lama berlaku untuk menerima orang Yahudi dari negara-negara lain sebagai warga negara Israel.

Israel Gunakan Dana Bantuan AS untuk Peralatan Militer
Dari dana US$3,8 miliar yang diberikan kepada Israel pada tahun 2020, sebanyak US$500 digunakan untuk pertahanan rudal, termasuk investasi sistem Kubah Besi dan sistem-sistem lain yang dapat mencegat serangan roket ke wilayah Israel.

Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat telah membantu Israel mengembangkan salah satu militer termaju di dunia, dengan dana itu, Israel mampu membeli peralatan militer canggih dari AS. Misalnya Israel membeli 50 pesawat tempur F-35 yang bisa digunakan untuk meluncurkan serangan rudal, 27 di antaranya telah dikirimkan dengan harga sekitar U$100 juta per unit.

Selain itu, Israel juga membelanjakan dana jutaan dolar bersama AS untuk mengembangkan teknologi militer, misalnya sistem untuk mendeteksi terowongan yang digunakan untuk menyusup ke wilayah Israel.

Pemerintah Israel membelanjakan dana besar untuk peralatan militer, pelatihan, dengan menggunakan dana bantuan itu sebagai upaya mengimbangi statusnya sebagai negara lebih kecil dibanding negara-negara lain di kawasan

Tahun lalu Israel juga membeli delapan pesawat Boeing KC-46A Pegasus dengan harga diperkirakan mencapai US$2,4 miliar. Pesawat itu mampu mengisi bahan bakar di udara seperti pesawat F-35 .

Kepentingan AS di Israel
Ada sejumlah alasan mengapa Amerika Serikat memberikan bantuan begitu besar kepada Israel, di antaranya adalah komitmen historis dan ikatan sejarah mulai dari ketika AS memberikan dukungan atas pembentukan negara Yahudi pada tahun 1948.

AS juga menganggap bahwa Israel adalah sekutu paling penting di Timur Tengah dan menurut CRS, bantuan luar negeri AS untuk Israel telah menjadi komponen penting dalam menyatukan dan memperkokoh hubungan kedua negara tersebut. Para pejabat di AS dan banyak wakil rakyat telah lama menganggap Israel sebagai mitra penting di Kawasan.

Selain itu, bantuan AS ini membantu memastikan Israel dapat mempertahankan Qualitative Military Edge (keunggulan kualitatif militer) atas potensi ancaman regional sekaligus memastikan bahwa Israel cukup aman menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai perjanjian damai dengan Palestina dan untuk perdamaian regional yang menyeluruh.