Subang, NU Subang Online
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Subang memberikan bantuan untuk korban banjir pantura dalam bentuk fisik dan psikis. Bantuan fisik yang diberikan berupa sembilan bahan pokok (sembako), pakaian layak pakai, nasi box dan air mineral yang diperoleh dari uluran tangan para pengurus dan anggota Fatayat NU se-Kabupaten Subang.

“Saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir saat ini tidak hanya membutuhkan bantuan fisik saja tapi juga psikis,”ujar Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Subang, Hj Unengsih usai menyalurkan bantuan Pamanukan. Sabtu (13/2/2021).
Bantuan psikis, kata dia, yaitu dengan memberikan edukasi pemulihan pisikologis para ibu korban banjir karena Fatayat NU merupakan organisasi perempuan atau pemudi NU yang cenderung lebih mengerti bagaimana seorang ibu rumah tangga memikirkan bebannya baik anak, suami dan kebutuhan hidup keseharian.
“Dengan adanya bencana banjir ini tentu saja akan membawa suatu beban psikologis yang sangat mendalam, untuk itu Fatayat NU memberikan sedikit refleksi dan edukasi terhadap beban pikiran akibat trauma banjir,”bebernya.
Ditambahkannya, rombongan Fatayat NU Subang mengunjungi beberapa titik yaitu Pesantren Assa’adah Mubarokah yang diasuh oleh Qoriah Nasional, Teh Hj Fatimah Yusanah, pesantren tersebut berlokasi di Jejerukan, Desa Rancahilir, Pamanukan.
“Titik ke-2 yang dikunjungi adalah Ketua PAC Fatayat NU Pamanukan sahabat Aay Rohaya, titik ke-3 kampung pintu sahabat Oyok, titik ke-4 MWCNU Legonkulon,”ujarnya.
Titik ke-5, sambungnya, adalah daerah yang paling parah terkena banjir karena sampai hari ini air masih belum surut yaitu Dusun Belendung Desa Tegalurung, Kecamatan Legonkulon.
Hj Uneng menceritakan bahwa donasi yang diberikan merupakan murni pemberian dari sahabat-sahabat Fatayat NU Se-Kabupaten Subang dan rumah sahabat Fatayat NU yang lokasinya cukup aman dari terjangan banjir dijadikan sebagai posko dan dapur umum.
Dikatakannya, sahabat-sahabat Fatayat NU Se-Kabupaten Subang cukup responsif dan cepat tanggap darurat terhadap musibah banjir ini, sehingga walaupun tanpa ada instruksi dari PC Fatayat NU Subang tapi mereka berinisiatif dan langsung melakukan aksinya.
“Tanpa instruksi dari saya sebagai Ketua Fatayat NU Subang karena memang rumah saya sendiri terisolir akibat banjir ini dan akses jalan maupun komunikasi terputus,”tutup Hj Uneng yang berdomisili di Legonkulon itu.