Satkoryon Banser Kecamatan Pamanukan mengadakan kegiatan Diklatsar Banser di Madrasah Hidayah Mubtadiin, Dusun Bojong Tanjung, Desa Rancahilir, Kecamatan Pamanuakn, Kabupaten Subang. Jum`at (25/12/2020).
Ketua PAC Ansor Kecamatan Pamanukan, Hamdani Addakhil mengatakan, bahwa kegiatan Diklatsar Banser, merupakan kegiatan kaderisasi bulanan secara kontinyu dan bergantian di seluruh wilayah kabupaten Subang.
“Kegiatan ini diikuti oleh para pemuda terbaik dari berbagai daerah di wilayah kecamatan Pamanukan khususnya. Ia berharap kepada seluruh peserta untuk terus mengikuti Diklatsar sampai dengan selesai pada hari Ahad, 27 Desember 2020,”ujarnya.
Ditambahkannya, tidak ada alasan untuk tidak menuntaskan Pendidikan Dan Latihan Dasar (Diklatsar) sampai akhir, karena keteladan Habib Husain bin Habib Lutfi bin Yahya, Habib Safiq, Habib Kholiq, Gus Acid, Toriqul Haq (Bupati Lumajang) yang tidak malu mengikuti Diklatsar harus menjadi motivasi bagi kita semua.
“Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol Kesehatan selama kegiatan,”tambahnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kebupaten Subang, Asep Alamsyah HD menyampaikan arahan kepada para peserta agar bisa bangga menjadi bagian dari keluarga besar GP Ansor, karena Ansor dengan Bansernya memilki sejarah panjang, ikut serta berjuang bersama para masayikh Nahdlatul Ulama mengahadapi penjajah, sedangkan pasca kemerdekaan, Ansor berhadapan dengan PKI.
“Bahkan sampai saat ini, kita harus menghadapi gerombolan kaum intoleran, radikal, dan juga para pengusung khilafah yang ingin merubah ideologi bangsa,”tegasnya.
Ia pun berharap kepada seluruh peserta Diklatsar agar menjadi garda terdepan dalam menghadapi para gerombolan yang ingin merubah ideologi bangsa, dan juga menjaga serta mengawal perjuangan para kyai Nahdlatul Ulama.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Kabupaten Subang, KH. Satibi menaruh harapan besar kepada para pemuda Nahdaltul Ulama, bahwa tegaknya agama, bangsa dan negara tergantung dari anak mudanya.
“Maka sangat tepat sekali jika Pengurus Cabang Ansor melakukan kaderisasi melalui Pendidikan dan latihan Dasar (Diklatsar) Banser secara berkala,”ungkapnya.
Karena, kata Kia Satibi, materi yang disampaikan dalam Diklatsar ini akan menguatkan jati diri kita sebagai nahdiyin, seperti materi keaswajaan, ke-NU-an, ke-Ansor-an dan juga ke-Indonesia-an, dan banyak lagi.
Lebih lanjut Kiai Satibi menjelaskan bahwa fikrah, amaliyah dan harakah Nahdaltul Ulama tidak hanya berbicara persoalan diniyah (keagamaan) saja, akan tetapi berkaitan dengan kedaulatan Republik Indonesia.
Bagi NU, sambungnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah final, bahkan harga mati. Oleh karena ia mengajak kepada seluruh peserta Diklatsar Banser agar selalu menjaga, melestarikan dan mengisi negara ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang dan kemampuannya.
Kiai Satibi juga menyampaikan tentang pentingnya Koin NU yang menjadi salah satu program penguatan perekonomian dan kemandirian Nahdlatul Ulama. Melalui Lembaga Zakat Nahdlatul Ulama (Lazisnu) bersama dengan MWC, lembaga, dan banom NU berkenan mengelola zakat dan infaq keluarga besar Nahdaltul Ulama di wilayah Pusakajaya Khususnya.
“Saya yakin dengan program Koin NU ini, seluruh kegiatan Lembaga dan Banom Nahdaltul Ulama tidak akan merepotkan orang lain,”pungkasnya.
Kegiatan Diklatsar ini dihadiri pengurus MWCNU Pamanukan dan pengurus Ranting NU Rancahilir, pengurus PAC Ansor Pamanukan. Sedangkan dari Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama yang hadir, yaitu; Muhajiri (Wakil Sekretaris PCNU), dan Salik (LDNU) kabupaten Subang.
Pewarta: Muhajirin (Wakil Sekretaris PCNU Subang)