Subang, NUSubang.or.id – Di antara rutinitas Pesantren Al-Karimiyyah adalah menggelar kegiatan Peringatan Isra Mi`raj di setiap tanggal 1 Rajab. Tahun ini pesantren yang berlokasi di Kampung Pungangan, Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Jawa Barat ini akan mengadakan tradisi tahunan tersebut di halaman pesantren setempat pada senin malam selasa (24/2/2020).
Kegiatan peringatan Isra Mi`raj atau rajaban itu akan dikemas dalam sebuah pengajian kitab Qishatulmi’raj karya Syekh Ahmad Addardiri yang dibaca dari awal kitab hingga khatam.
Bariz Labib Syakabi, salah seorang pengurus Pesantren Al-Karimiyyah mengatakan bahwa pengajian kitab “Dardir” merupakan tradisi yang sudah dibangun oleh pendiri Pesantren Al-Karimiyyah, almarhum KH. Abdul Karim Ali.
“Rajaban dan Muludan di Pesantren Al-Karimiyah sudah dipatok dilaksanakan setiap tanggal satu, itu merupakan wasiat dari Mbah (KH. Abdul Karim Ali),”ungkap putera sulung Mudir Jatman Subang, KH Thala`albadar Karim yang wafat pada bulan Januari kemarin itu
Baca juga: Innalillahi, Mudir Jatman Subang Tutup Usia
Ditambahkannya, pengajian kitab Dardir ini akan dibaca oleh beberapa kiai yang ada di Pesantren Al-Karimiyah, pengajian akan dimulai ba`da Isya dan biasanya selesai sekitar jam 24.00 WIB.
“Peserta pengajian biasanya diikuti oleh para santri, masyarakat Pungangan dan para alumni serta tamu undangan,”ujar Mahasiswa UIN Bandung itu.
Bariz pun sedikit megulas tentang isi kitab Dardir yang didalamnya memuat kisah perjalanan Isra Mi`raj Rasulullah Saw secara detail mulai dari bumi hingga Sidratul Muntaha.
“Kami selalu meyakini bahwa Syaikh Ahmad Addardiri ini adalah ulama yang sudah mukasyafah sehingga dengan ilmunya, beliau mampu menggambarkan perjalanan isra mi`raj Rasulullah secara detail,”tandasnya.
Lebih lanjut Bariz menambahkan, pengajian kitab Dardir ini terbuka umum, untuk itu atas nama Pesantren Al-Karimiyah ia mengundang kepada masyarakat agar bisa menghadiri kegiatan tersebut pada waktunya nanti. (Aiz Luthfi)