Bandung, NUSubang.or.id – Masih minimnya tingkat kesejahteraan guru terlebih bagi guru honorer mendorong Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat untuk terus berinovasi dengan mencari berbagai peluang usaha yang memungkinkan dilakukan oleh para guru agar tidak mengganggu aktivitas mengajarnya.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Pergunu Jawa Barat, H Saepuloh dalam kegiatan Workshop Teacherpreneur bertajuk Membangun Kesejahteraan Guru Melalui Ekonomi Mandiri yang digelar di Hotel Banana Inn, Jalan Dr Setiabudi No 191 Kota Bandung, Jumat (31/1).
“Kami, Pergunu Jawa Barat akan terus konsisten dalam upaya peningkatan profesionalisme guru, peningkatan kesejahteran dan pembentukan siswa yang bukan hanya mempuni dalam keilmuan tetapi mempunyai karakter yang kuat,”paparnya di hadapan para pengurus Pergunu se-Jawa Barat.
Saat ini, sambung dia, pemerintah di tingkat pusat maupun daerah masih belum serius memperhatikan kesejahteraan guru, untuk itu Pergunu Jawa Barat mendorong kepada para guru agar memiliki jiwa pengusaha (preunership) dengan memanfaatkan waktu luang agar bisa mendapatkan penghasilan.
Baca juga: Pergunu Jabar: Guru Honorer di Jawa Barat Dapat Perlakuan Diskriminatif
“Para guru jangan hanya terjebak pada rutinitas mengajar tetapi harus berwirausaha atau membuka lahan bisnis yang tidak mengganggu aktivitas mengajar,” tutur Kang Epul, sapaan akrabnya.
Dikatakannya, upaya peningkatan kesejahteraan guru sudah dilakukan oleh Pergunu Jawa Barat melalui jalinan kerjasama dengan berbagai pihak, misalnya membentuk kelompok usaha yang bekerjasama dengan sejumlah sekolah, dalam kelompok ini para guru bisa belajar berwirausaha sekaligus menitipkan produknya di gerai milik sekolah.
“Saat ini sudah ada 576 orang peserta yang bergabung dalam kelompok usaha ini, mereka tersebar menjadi 242 kelompok usaha di seluruh Jawa Barat, peserta tersebut tidak semuanya guru, rata-rata guru hanya jadi manajernya saja,”tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, saat ini Pergunu Jawa Barat sudah bekerjasama dengan sebuah perusahaan perjalanan umum dan religi yang memungkinkan para guru untuk terlibat dalam memasarkan jasa perusahaan tersebut.
Dalam kegiatan yang dibarengi dengan Peringatan Harlah ke-94 NU itu, Kang Epul mendorong kepada para Pengurus Cabang Pergunu untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada di daerahnya masing-masing untuk kemudian dikerjasamakan, sebab peluang antara satu daerah dengan daerah lainnya belum tentu sama. (Aiz Luthfi)