SUBANG – Ahmad Tajudin (43) tak kuasa menahan air matanya saat diambil sumpahnya setelah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) selama dua hari.
Pria kelahiran 1 Juli 1976 itu merasa haru setelah dinyatakan lulus dalam PKD Gerakan Pemuda Ansor yang diselenggarakan di Ponpes Nun Khoirul Bariyyah, Dusun Jurutilu Desa Suakmandijaya Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Sabtu-Minggu (28-29/12/2019).
Ahmad Tajudin juga disebut-sebut sebagai peserta paling tua diantara puluhan peserta lainnya. Namun, ia menilai jika persoalan usia tidak menjadikan alasan untuk tetap berkhidmat di organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama.
Dengan menyandang gelar sebagai peserta tertua, tak pelak dirinya selalu menjadi sorotan disetiap sesi kegiatan. Bahkan hal yang paling mengagetkan para peserta dan panitia, Ahmad Tajudin ternyata memiliki jabatan sebagai Ketua Tanfidziyah NU Ranting Desa Dukuh Kecamatan Ciasem.
“Sebetulnya, saya sudah tahu Ansor itu sejak lama karena keluarga saya juga NU tulen. Namun selama itu juga saya tak pernah ikuti prosesnya seperti apa. Alhamdulillah, mungkin sekarang waktunya saya ditakdirkan untuk mengikuti proses itu dengan ikut PKD,” ujar Tajudin usai penutupan PKD, Minggu (29/12/2019).
Dikatakan, selama mengikuti proses PKD menjadi kebanggaan tersendiri dalam rangka memperdalam khazanah dan nilai-nilai ke-NU-an dan Ahlussunnah Waljama’ah.
“Alhamdulillah, sedikitnya bisa menambah wawasan soal keislaman, kebangsaan serta nilai-nilai Aswaja yang telah diwariskan oleh Ulama-ulama terdahulu,” jelasnya.
Dirinya juga berpesan kepada seganap kaum muda, khususnya milenial untuk jangan malu-malu bergabung dengan GP Ansor sebagai organiasasi sayap NU di bidang kepemudaan.
“Mudah-mudahan sepulang kegiatan ini menjadi motivasi buat kami agar semakin aktif menghidupkan NU,” pungkasnya. (Ade Mahmudin)