Subang, NUsubang.or.id
Diantara rangkaian kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional yang digelar oleh PCNU Subang adalah kirab santri yang diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pesantren yang ada di Kabupaten Subang, rute perjalanan kirab dimulai dari Masjid Agung Al-Musabaqoh menuju Wisma Karya.
Dari sekian banyak bendera dan atribut yang dibawa oleh para santri dalam kirab, salah satunya adalah bendera NU Subang yang dibawa oleh santri Pesantren Al-Karimiyah, Patokbeusi, Subang. Uniknya, bendera yang berwarna dasar hijau tua dan bertuliskan warna putih itu masih menggunakan Ejaan Suwandi, yaitu NU Tjabang Subang.
“Itu bendera NU pertama yang dibuat oleh salah satu tokoh pendiri NU Subang, KH Syamsudin”Kata Pengasuh Pesantren Al-Karimiyah,KH Thala’al Badar Karim usai pelaksanaan kirab, Sabtu (22/10).
Ketua MWCNU Patokbeusi itu menambahkan, bendera yang berukuran 150 cm x 60 cm itu dibuat pada tahun 1960-an dan proses pembuatannya masih manual menggunakan kapas dan tentu saja dijiad atau didoakan terlebih dahulu.
Sementara itu, dalam momentum Hari Santri Nasional ini jalan protokol Kabupaten Subang menjadi lautan santri karena dipadati oleh ribuan santri dan juga berhasil mencuri perhatian publik di sekitar jalan, para santri yang jadi peserta pun terlihat ceria saat mengikuti kirab.
Rombongan kirab tersebut di pimpin oleh tim Drumband MTs Daarul Maarif Pamanukan yang membawakan lagu-lagu kebangsaan seperti Ya Ahlal Wathan dan juga shalawat.
Dalam waktu yang sama, kalangan ulama, asatidz, tokoh masyarakat, Muslimat, Fatayat dan ibu-ibu pengajian menggelar kegiatan tahlil dan Istigotsah di Wisma Karya.
Usai melaksanakan kirab, para santri memasuki wisma karya yang dijadikan sebagai tempat puncak peringatan Hari Santri Nusantara PCNU Subang. (Aiz Luthfi/Fathoni)